SITUS JUDI ONLINE TERBAIK DI ASIA

Senin, 09 Maret 2020

Nikmatnya Pecahkan Perawan Gadis Kuliah




CiumanPerawan - Perkenalkan nama ku Revan jadi ini kisahku yang tejadi sekitar 3 tahun yang lalu sat aku sedang masuk kuliah. Waktu itu aku kuliah disalah satu univesitas terkenal di Bandung. Saat aku pertama kali aku masuk kuliah aku sendirian gak punya teman karena aku bukan asli Bandung. Namun seiring berjalannya waktu, dan sifatku yang supel aku jadi mempunyai banyak teman. Anak-anak kampusku yang perempuan sangat cantik-cantik sekali, memang bener kalau bandung itu sering disebut lautan bidadari.

Hingga akhirnya setelah kurang lebih 2 bulan aku kuliah disitu aku melirik satu wanita yang terlihat begitu indah dimataku. Sebut saja namanya Lily, orangnya cukup tinggi, namun dia memilki paras yang cukup menarik buatku. Juga bentuk lekuk tubuhnya juga sangat indah untuk dinikmati. Bongkahan kedua payudaranya lumayan besar dan pantatnya terlihat sangat padat sekali dibalik celana strit yang selalu dikenakannya saat dikampus.

 Pandanganku ketika dikampus saat ini hanya tertuju pada Lily. Setiap jam istrirahat aku selalu mencari keberadaan Lily dimana. Hingga aku mencari tau tentang Lily kepada teman- temannya, tapi sekejap aku kecewa mendengar kalau Lily udah mempunyai seorang cowok. Namun dalam sekejap semangatku kemblai karena ada salah satu teman Lily yang memberitahuku kalau hubungan Lily dengan cowoknya sudah gak harmonis lagi, dan bahkan sekarang Lily juga gak pernah bertemu dengan cowaknya.


Aku langsung semringah mendengar berita dari teman dekat Lily itu. Dan tibalah waktunya, saat Lily sedang duduk dikantin sendirian aku langsung saja memberanikan diri untuk nyamperin Lily. Lalu dengan basa-basi akhirnya aku pun bisa sedikit akrab dengan Lily hingga akhirnya ita ngobrol panjang lebar. Untung aja jadwal perkuliahanku dengan Lily bisa sama-sama kosong, jadi aku dan Lily mempunyai waktu yang banyak untuk ngobrol.

 Waduh hatiku lemas, walaupun sudah jarang ketemu tetapi statusnya masih resmi pacaran. Saat kami berdua ngobrol, dia suka curhat tetapi saya suka mencuri pandangan ke arah buah dadanya yang indah menawan itu.

Waduh pokoknya bulat tegap dan sedikit runcing, begitu juga kulitnya tidak satupun bekas goresan luka, hanya putih mulus dan pantatnya bulat menantang. Kalau dilihat dari belakang, waduh.. membuat kemaluan saya berdiri tegap dan ingin kuremas-remas dan ditancap dari belakang. Bayangkan kalau berjalan dia berlenggang-lenggok. Dia memiliki rambut yang indah, hitam dan panjang, berhidung mancung, berbibir tipis, alis
dan bulu mata yang lentik (tapi seperti cewek Korea). Dan memang cewek ini anak seorang yang kaya raya. Dan kami pun menjadi dekat dan akrab, tapi tidak tahu dia itu sukanya bareng dan jalan sama saya saja. Padahal kan banyak teman cewek di kampus itu ataupun cowok yang lain. Yaa.. tapi saya pun sangat senang sekali bisa jalan bareng sama Lily, Dia pun sering mengajak saya main ke rumahnya. Namun itu tidak pernah terjadi, mungkin saya tidak biasa main ke rumah cewek.

Dan akhirnya dia ingin main ke rumah saya, waduh saya juga bingung karena saya juga belum pernah kedatangan teman cewek apalagi seperti dia, tapi dia terus memaksa saya. Suatu hari di kampus, mata kuliah satu sudah selesai dan harus masuk lagi untuk mata kuliah yang kedua, tapi waktunya sore hari, dan ketika sudah selesai mata kuliah satu, kami pun merasa BT kalau di kampus saja, dan Lily memaksa saya untuk main ke rumah saya, katanya ingin tahu tempat tinggal saya dan sekaligus ingin curhat.


Ya untungnya rumah saya itu hanya ada saudara saya (karena saya tidak tinggal bersama orang tua) dan rumah itu milik nenek saya. Oleh karena itu kehidupan saya bebas dan saling cuek sama anggota keluarga lainnya di rumah itu. Tidak ada saling curiga atau hal apapun, yang penting tidak saling merugikan satu sama lain. Kami pun berdua pergi ke rumah saya. Siang bolong, ketika sudah sampai di rumah, Lily saya persilakan masuk ke kamar saya dan ternyata saya tidak grogi atas kedatangan cewek cantik ini. Dan ketika baru mengobrol sebentar lalu dia bicara, Revan panas yah hawa di Bandung sekarang ini. Iya nih! sambil kubawakan minuman dingin yang sangat sejuk sekali. Revan.. boleh nggak saya buka baju, kamu jangan malu Revan, saya masih pake pakaian dalam kok, habis panass siihh.

Waduh memang saya merasa malu waktu itu dan sedikit deg-degan jantungku. Aduuh gimana kamu ini, emang kamu nggak malu sama aku? bantahku. Tapi kan dia sudah ngomong kalau dia masih memakai pakaian dalam. Kemudian saya keluar kamar sebentar untuk mengambil makanan ringan di lemari es, dan ketika saya memasuki kamar lagi, ya ampun.. pakaian dalam sih pakaian dalam tapi kalau ternyata kalau itu BH yang super tipis dan kelihatan puting susunya.

BACA JUGA : Kenikmatan Ngewe Dengan Sepupu ku Sendiri 

Waduh, saya sangat grogi waktu itu dan saya pun sering memalingkan wajah, tapi tidak dapat dipungkiri, kemaluan saya pun berereksi dan aliran darah saya pun mengalir tidak karuan, apalagi hawa sedang panas-panasnya. Ayo sekarang kamu mau curhat lagi? kataku. Nggak sih Van, saya udah minta putus sama dia (pacarnya-red) dan dia setuju untuk resmi putus. Ya udah.. abis gimana lagi, katanya. Dalam hatiku, asyik dia sudah putus, dan saya pun berpura-pura bersedih, karena memang kasihan melihat wajahnya sedikit pucat dan sedikit menangis. Dia memelukku sambil sedikit bicara kepadaku, tapi itu lho anuku tidak bisa diam dan semakin panas saja suhu tubuhku.

Ketika kuelus rambut dan punggungnya, eh dia menciumku dan kubalas ciumannya dan dia membalas lagi, semakin lama kami berciuman dan dia memasukkan lidahnya ke mulutku. Waduh, ini benar-benar mengasyikan dan terus terang ini adalah pertama kali bagiku. Dan dia pun mengeluarkan suara desahan yang sangat lembut dan sensual, dan dituntunnya tanganku ke buah dadanya, langsung saja kuremas-remas dan BH-nya pun kubuka.

Woww, buah dada yang sangat indah, putih, bulat berisi dan mancung serta puting yang bagus, sedikit warna merah di seputar putingnya dan berwarna coklat di puncaknya, sekali-kali kupelentir putingnya dan dia pun mendesah kuat. Ssstthh ha.. hah.. aahh.. okhss Van, bagus Revan, eenakk, suaranya yang kecil dan merdu. Dia membuka bajuku dan aku kini dibuatnya telanjang, tapi aku hanya pasrah saja, tidak ada rasa malu lagi. Apa kamu sering melakukan ini sama pacar kamu? kataku.

Iya Van, tapi nggak sering.. aaksshh.. kata dia sambil mendesah, tanganku diarahkannya ke liang kemaluannya, dan langsung kuelus-elus sambil lidahku menjilat putingnya yang indah itu. Sedikit-sedikit kuselingi dengan gigitan ringan tepat di puncaknya, dan dia menggeliat keenakan. Dan kemaluannya pun basah. Kubuka celananya dan celana dalamnya secara perlahan. Oh iya, kami melakukannya di sofa kamarku tepat di depan TV dan stereo-set.

Dan kami lagi sedang mendengarkan lagu-lagu rock barat tahun 70-an, ketika kubuka celana dalamnya, yes.. dia memiliki kemaluan yang bagus, bulu sedikit, dan memang dia masih perawan, dengan pacarnya juga hanya melakukan oral sex. Tetapi saya belum berani untuk menjilat kemaluannya, saya hanya mengesekkan tangan saya ke bibir kemaluannya. Eh ternyata dia turun dari sofa dan menghisap batang kemaluanku,

Aaakshh.. hsstt oks! dia menjilati biji pelerku dan dia mengisap kemaluanku lagi sambil dipegang dan dikocoknya. Waduuhh.. enak sekalii akkhhss.. aliran-aliran darahku mengalir dengan serentak dan ingin kumasukkan kemaluanku ke liang kemaluannya, tapi apa dia mau? Beberapa menit kemudian.. Van, kamu punya barang gede enggak, kecil enggak, panjang enggak and pendek enggak, tapi bener Revan, saya sangat suka kamu punya barang, katanya sambil berdiri dan lubang kemaluannya dihadapkannya ke wajahku aku semakin tidak kuat saja.

Langsung saja kujilat liang kemaluannya. Wah agak bau juga nih, tapi bau yang enak. Semakin lama semakin asyik dan sangat enak, dan dia pun merintih-rintih kecil, Uwuuhh oo.. sstt akhs.. akhs.. akhs.. oohh aahh.. sstth, sambil tubuhnya agak bergerak nggak karuan, mungkin jilatanku belum pintar lihat sedang keasyikan menikmati jilatanku. Lalu dia berdiri dan menarik tubuhku ke lantai. Di situ kami berciuman lagi, entah kenapa aku
merasakan sesuatu yang hangat di sekitar liang kemaluannya, kuingin batang kemaluanku dimasukkannya ke lubang kemaluannya.

Soalnya aku masih ragu. Tapi saya memberanikan untuk bicara. kamu masih perawan nggak? Iya.. aksshh.. sstt.. sstt aakhs, katanya. Ternyata dugaanku benar. Tapi sama pacar kamu itu? Iya tapi kalau aku sama dia hanya oral aja, kata Lily. Tapi Revan, gimana kalau kita ini sekarang.. dia tidak melanjutkan pembicaraannya.

“Okh.. ookh.. okh.. sstt..” dia mencoba untuk memasukan batang kemaluanku ke lubang
kemaluannya dengan bantuan tangannya.


Dengan begitu, aku pun berusaha untuk memasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya, dan secara perlahan kugesekkan batang kemaluanku ke liang kemaluannya dan sedikit demi sedikit kumasukkan kemaluanku, tapi ini hanya sampai kepala aja, dan.. Ooohh aakksshh..
ahh.. ah.. aahh.. oohh.. sset, dia merintih- rintih. Aku terus menggenjot dia. Lily, ternyata pedih juga, aahh! katanya. Tapi teruskan saja … Kulihat wajahnya memang mengkhawatirkan juga, tapi yang kurasakan adalah kenikmatan, meskipun itu masih tersendat-sendat dan sedikit kehangatan, Ookkhhss.. sstt, aduh nikmatnya, kataku

Dan memang ada sedikit darah di batang kemaluanku dan yes.. semua batang kemaluanku masuk, dan benar-benar nikmat tiada tara, dan hilanglah perawannya dan perjakaku. “Ssstt.. sstt..” desahannya yang merdu dan menggairahkan apalagi didukung oleh kecantikannya dan mulus kulitnya. Dan kami masih melakukan gaya konvensional dan terus kugenjot naik turun, naik turun dan tumben, aku masih kuat dan menahan kenikmatan ini, karena kalau aku sedang onani, tidak selama ini.

Di lantai itu kami melakukannya serasa di surga. Assh.. asshh.. aakss.. oohh.. aksh.. sstt, dia menjerit-jerit tapi biarlah kedengaran oleh saudaraku, yang lagi nonton TV di ruang keluarga. Karena pasti suara jeritan Lily ini kedengaran. Terus Revan, aduhh Revan kok enak sih.. aakss ssttss.. katanya sambil merem melek matanya dan bibirnya yang aduhai melongo ke langit dan langsung kujilat lidahnya. Duuhh aahss sstt duh An, aku mau keluar nih! kataku.

Uuhhss sstt jangan dulu dong Van.. bentar lagi aja, katanya. Tapi memang saya waktu itu sudah nggak kuat, ehh ternyata.. Sss oohh akkhhss.. oohh, duh Van boleh deh sekarang, kamu dikeluarinnya di sini aja, sambil ditunjukanya ke arah payudaranya. Dan.. Creett.. crooot.. crooot.. crroooot dan air maniku yang banyak itu menyemprot ke payudaranya dan sekitar lehernya.

Selesailah main-main sama Lily, dan waktu pun menunjukan arah jam 5 lebih dan memang kami sudah telat untuk pergi lagi ke kampus memasuki pelajaran Mata Kuliah kedua. Kami berdua terkulai dan ketiduran di lantai itu dalam keadaan masih telanjang, dan lagu di stereo tape-ku pun sudah lama habis.


Bangun-bangun sudah hampir jam 19.30, kami pun bergegas berpakaian dan aku pergi ke kamar mandi untuk mandi, sesudah saya selesai mandi dia juga mandi, dan akhirnya kami pergi jalan-jalan sekalian mencari makan. Kami pergi ke daerah Gatot Subroto dan makan. Sesudah itu
kami pergi ke Di Trans Studio Bandung, lupa lagi waktu itu kami nonton apa. Sesudah selesai nonton Lily tidak mau pulang dia ingin menginap di rumah saya.

Waduh celaka juga nih anak, ketagihan atau dia lagi ada masalah dengan keluarga di rumahnya. Setelah kami berbincang-bincang, ternyata dia tinggal tidak bersama orang tuanya, sama seperti saya. Dan kusuruh dia tidur duluan, kamipun tidur sambil berpelukan terbuai terbawa oleh mimpi indah kami berdua. sejak saat itulah kami resmi berpacaran, dengan begitu makin sering juga kami melakukan perbuatan nikmat seperti yang telah kami


0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.